Lampung Geh, Bandar Lampung – Nguduk, menu nasi uduk yang satu ini menawarkan rasa yang berbeda, mulai dari konsep tempat ala cafe, hingga konsep prasmanan alias pembeli bebas ngambil sendiri, Kamis (12/6).
Nasi uduk, menu yang satu ini sangat familier di dunia kuliner nusantara. Biasanya, nasi uduk sering ditemui pada pagi hari sebagai menu sarapan. Seiring perkembangan zaman, nasi uduk tidak hanya bisa ditemui di pagi hari, tetapi di malam hari juga sudah cukup banyak pedagang nasi uduk.
Di tengah menjamurnya kuliner nasi uduk, Nguduk menawarkan konsep berbeda, yakni perpaduan konsep coffee shop, prasmanan, angkringan, dan nasi uduk itu sendiri. Lalu, apa yang membuat Nguduk ini berbeda?

Nguduk, berlokasi di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Nomor 59, Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Setiap harinya, buka mulai pukul 17.00 sampai pukul 23.00 WIB.
Fetra Altama, sebagai salah satu pemilik dan konseptor Nguduk mengatakan, kuliner rintisannya tersebut menyesuaikan dengan pasar kekinian, dengan nuansa out door dan indoor ala-ala coffee shop.

“Kita menyesuaikan dengan tren anak muda sekarang. Nguduk mengusung konsep prasmanan, karena selama saya makan nasi uduk tidak ada yang prasmanan. Kita juga coba konsep tempat yang memang minimalis tapi juga nyaman mungkin bagi customer,” katanya.

Bedanya nasi uduk di Nguduk ini, lanjutnya, menawarkan banyak varian, mulai dari lauk hingga sambalnya.
“Kita lebih banyak varian, dari lauk, hingga sambal. Jadi kita bikin beda dari nasi uduk yang ada sekarang, dan pastinya dengan harga terjangkau. Yang ingin dijawab adalah, bagaimana bisa nongkrong, kenyang, nyaman dan gak merogoh kocek terlalu dalam,” ungkapnya.

“Yang suka pedas ada sambal kecap, ada sambal biasa, atau sambal kacang ini yang juga sering dicari orang. Jadi ada beberapa opsi yang coba kita sediakan,” sambungnya.
Menurut Fetra, sampai saat ini, mayoritas pelanggan didominasi oleh anak muda. “Sampai saat ini peminatnya lebih banyak anak muda, mungkin memang salah satu habit kita di sini malam makan nasi uduk. Jadi bisnisnya kita sesuaikan dengan pasar, dan pastinya bisa menjangkau semua kalangan, baik tua muda, sampai anak-anak,” jelasnya.

Nguduk, menawarkan konsep makan prasmanan. Jadi untuk pembeli bisa mengambil porsi nasi uduk sesuai kebutuhan, dan satu porsi nasi uduk tanpa lauk dibanderol dengan harga Rp 5.000. Pembeli juga bisa memilih beberapa macam sambal, ada sambal biasa, sambal kecap, dan sambal kacang.

Sedangkan lauknya, ada banyak macam seperti, tempe goreng, perkedel kentang, sate telur puyuh, sate ati, sate kulit ayam, tempe dan tahu bacem, telur dadar, telur mata sapi, telur buat sambal, oreg tempe, sambal jengkol, semur tahu, ayam goreng, dan semur daging sapi. Untuk lauknya, dibanderol dari harga Rp 1.500 hingga Rp 15.000.

Selain nasi uduk dan aneka lauk, Nguduk juga menyediakan aneka macam menu minuman seperti, es teh manis, matcha, red velvet, taro, lemon tea, teh tarik, greentea, teh susu, millo, cappucino, dan kopi hitam. Untuk menu minumannya, dibanderol dari harga Rp 5.000 sampai Rp 15.000 saja. (*)
Discussion about this post