
Lampung Geh, Lampung Selatan – Tim SAR gabungan memutuskan untuk menghentikan upaya pencarian terhadap korban anak buah kapal (ABK) yang hilang di perairan Pulau Mundu, Lampung Selatan.
Operasi SAR itu ditutup karena setelah tujuh hari pencarian, korban bernama Ali Yusuf itu tak kunjung ditemukan.
Diketahui, sejak jatuh dari kapal dan dinyatakan hilang pada Kamis (16/3) lalu, upaya pencarian belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban hingga Rabu (22/3) kemarin.

Kepala Kantor Basarnas Lampung, Deden Ridwansah mengatakan, berdasarkan hasil dari koordinasi antara tim SAR gabungan bersama dengan pihak kapal yang mewakili keluarga korban dan unsur terkait, bahwa pencarian yang telah dilakukan sudah diupayakan dengan semaksimal mungkin selama tujuh hari.
“Namun demikian belum membuahkan hasil dengan yang diharapkan. Dengan tidak ditemukannya tanda-tanda penemuan korban, maka pencarian dinilai sudah tidak lagi berjalan dengan efektif,” kata Kepala Kantor Basarnas Lampung, Deden Ridwansah dalam keterangannya.
Dengan pertimbangan tersebut, maka pihaknya menyatakan jika operasi SAR dinyatakan ditutup. Meski begitu, tim SAR gabungan tetap melakukan pemantauan.
“Apabila di kemudian hari terdapat laporan atau informasi tentang korban, maka operasi SAR siap dibuka kembali,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu orang anak buah kapal (ABK) KM Bahtera Al Barokah terjatuh di perairan Pulau Mundu, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (16/3) lalu.
Diketahui, peristiwa nahas itu dialami oleh korban bernama Ali Yusuf (31). Saat itu, korban sedang buang air di pinggir kapal kemudian terpeleset dan jatuh ke laut. Pihak kapal juga sudah melakukan pencarian secara mandiri selama dua jam namun hasil nihil. (Lih/Put)
Discussion about this post