Lampung Geh, Bandar Lampung – Jasa sewa pacar yang diduga juga sudah masuk Lampung, membuka peluang terjadinya pelecehan seksual.
Apa lagi, hubungan yang dijalin tak memiliki tujuan khusus, hanya untuk kesenangan belaka. Psikolog menilai, orang-orang yang melakukan hubungan kontrak ini bukan untuk membangun kelekatan, tapi hanya untuk menemani beberapa momen.
Ahli psikologi, Octa Reni Setiawati mengungkapkan, orang-orang yang ingin menjalani atau terlibat ‘Jasa Pacar Sewa’ ini tak memiliki komitmen dalam hubungan tersebut.
“Orang-orang ini biasanya ingin menjalani (kehidupan) hedonisme tapi gak punya komitmen,” kata Octa Reni, kepada Lampung Geh, Rabu (2/11).
Meski tampak hanya pacaran atau hubungan kontrak, ternyata ‘Jasa Sewa Pacar’ ini ada potensi bahaya untuk pria maupun wanita.
“Iya, bahaya, dikhawatir terjadi pemerkosaan atau pelecehan. Karena kan sebenarnya jika ada sebutan pacar sewaan, maka ada interaksi intimasi (keakraban atau kedekatan) antara keduanya,” lanjutnya.
Kepala Program Studi Psikologi Universitas Malahayati ini juga khawatir ‘Jasa Sewa Pacar’ menjadi ruang-ruang terjadi prostitusi di Lampung.
“Ini khawatirnya malah memberikan ruang-ruang prostitusi gitu. Kedoknya aja pacaran kontrak gitu,” kata Octa Reni.
Terlebih, tidak ada jaminan keamanan jika orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan tindak kejahatan. Apa lagi, sudah melakukan kontrak jual beli.
“Pacaran biasa-biasa saja aja bisa terjadi pelecehan seksual apa lagi yang kontrak,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, bisnis jasa sewa pacar ternyata tidak hanya ada di Pulau Jawa saja, nyatanya di Provinsi Lampung menyewa seseorang untuk menjadi pacar sudah ada dengan tarif yang cukup terjangkau.
Berdasarkan penelusuran yang Lampung Geh lakukan, jasa sewa pacar ini dilakukan melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok. Bahkan salah satu akun jumlah pengikutnya mencapai ribuan orang.
Akun tersebut menggunakan foto wanita seksi sebagai foto profilnya, hal itu dilakukan untuk menarik perhatian para pria yang membutuhkan pacar sewaan untuk menemani datang ke acara seperti pernikahan, hangout, atau hanya sekadar video call. (*)
—
Penulis: Bella Ibnaty Sardio
Editor: Astrid Wendiannisaa
Discussion about this post