Asia Youth International Model United Nation
Perjalanan yang baru saja dimulai dan tidak akan pernah berakhir di sinilah yang akan saya ukir seindah mungkin. Banyak sekali perjuangan dan pengorbanan yang harus saya lakukan untuk mengikuti ajang yang sangat bergengsi ini. Dulu saya pernah diterima di ASEAN YOUTH CONFERENCE yang diadakan di Kamboja tetapi saya memilih untuk tidak berpartisipasi karena kendala keuangan dan waktu yang tidak sesuai. Tak mau menyerah, saya mencoba PPKMNdari Kementerian Pemuda dan Olahraga tapi tidak lolos seleksi. Melihat banyaknya peluang, akhirnya mencoba lagi Youth Festival di Surabaya namun ada kendala saat seleksi. Mencoba kembali bergabung dengan YSEALI Kamboja sudah di titik akhir tetapi gagal di Tahap Wawancara yang membuat saya sedih dan merasa bodoh sebagai manusia. Namun, saya akan mencoba lagi sampai saya dapat delegasi ke USA. Selalu gagal dan jatuh meskipun Anda telah melakukan yang terbaik. Jangan menyerah untuk mencoba lagi. Melamar program International Cultural Youth Foundation di Turki masih gagal pada tahap seleksi wawancara. Mendapat info dan ada acara YSEALI mencoba lagi tanpa menyerah acara B20 yang akan diadakan di Bali tapi apa yang bisa saya lakukan saya tidak bisa mengikuti karena saya sakit dan tidak bisa ke mana-mana saya hanya bisa di rumah saja . Tapi Tuhan punya rencana lain dan itu yang terbaik untuk saya dan saya sangat percaya akan hal itu. Akhirnya, Tuhan mewujudkan impian saya yang sudah saya tunggu selama 3 tahun untuk mengikuti acara Asia Youth International Model United Nation Organize International Global Network. Karena saya dulu kuliah di Nanchang University, China dan saya harus berpikir ulang karena biayanya yang sangat mahal. Akhirnya, saya bisa mewakili Indonesia di depan lebih dari 32 lebih negara yang hadir di acara ini.
Konferensi dimulai dengan pengarahan dari ketua dan wakil ketua saat masing-masing delegasi memasuki ruang dewan mereka. Jika anda bertanya-tanya apa itu chair dan co-chair, merekalah yang bertanggung jawab atas konferensi dari awal hingga akhir. Saya masuk meskipun datang terlambat dengan Gabriel teman sekamar saya, dan kami duduk dan menuju meja negara kami sampai kami melihat bahwa plakat disusun menurut abjad. Jadi saya menemukan diri saya di baris 6 antara China dan Iran. Sejujurnya, saya gugup saat itu, karena ini pertama kalinya saya merasakan event ini. Saya melihat delegasi menulis sesuatu di kertas dan juga MacBook mereka. Kami diberi pensil dan beberapa lembar kertas untuk berjaga-jaga jika kami perlu menuliskan beberapa poin penting dari pidato delegasi lain. Akhirnya, saya berbicara di unmoderated caucus yang tidak dimoderasi dengan berani dengan bahasa Inggris. Saya sangat bangga telah berhasil melewati tantangan dengan percaya diri, karena isu utama di dewan UNICEF adalah bantuan kemanusiaan di zona perang: kasus Ukraina, ada dua kelompok yang memperdebatkan rancangan resolusi. Selama kaukus yang tidak dimoderasi, terlalu banyak hal yang terjadi. Berdasarkan sesi ini, saya dapat menyimpulkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan kerja sama tim dan komunikasi, dan kita bisa melatih Public speaking secara global. Kami dibagi menjadi dua kelompok, satu dengan negara-negara NATO dan yang lainnya dengan negara-negara netral. Sebagai delegasi Gambia, saya berada di grup negara-negara netral.
Hari terakhir AYIMUN sangat menyenangkan, kami mengadakan Closinh Ceremony di Sheraton Hotel Petaling Jaya. Itu adalah acara yang mewah yang merupakan event global, dimana 32 negara menjadi satu. Hal yang spesial adalah kita bisa melihat pertunjukan budaya dari negara tercinta Indonesia, Pakistan, India, dan favorit pribadi saya, Filipina. Mereka melakukan pertunjukan kisah cinta yang keren dan semua orang berteriak kagum. Beberapa perwakilan dari negara lain hadir di bagian bendera bangsa. Ya, saya terpilih membawa bendera Indonesia. Menggunakan Tapis Lampung dengan kopiah dan juga tenun dari NTT dan batik, karena kebetulan bertepatan Hari Batik Nasional.
Kembali ke 2018, ketika saya mendapat kesempatan pertukaran mahasiswa di Universitas Kebangsaan Malaysia, saya lupa membawa bendera saya dan saya menggunakan bendera Malaysia dan seseorang yang membenci saya karena tidak membawa bendera Indonesia saya. Karena hal itu, saya mendapat intimidasi dari teman-teman saya di SMA membuat saya sedih dan saya akan membalas dendam kepada mereka dengan kebaikan dan kebanggaan membawa bendera Indonesia di depan 32 negara dan ini terjadi pada 2022. Ini adalah suatu kehormatan besar saya membuat kebanggaan dan mengenal Indonesia beberapa banyak orang dari seluruh dunia. Setiap pertemuan diakhiri dengan perpisahan. Bagian yang menyedihkan dari konferensi ini adalah bahwa kita harus mengucapkan selamat tinggal. Pelajarannya adalah, bersabarlah untuk apa yang kamu inginkan. Jangan saling membenci karena kita tidak tahu. Apa yang dilakukan orang lain ketika mereka terluka karena kata-kata Anda. Jangan pikirkan apa yang orang lain pikirkan. Apa pun yang anda suka, apa pun yang anda inginkan dalam hidup anda, jika anda ingin mendapatkan sesuatu dan lakukanlah. Percayalah itu akan terjadi. Saya sangat bersyukur bisa melalui momen ini dan menjadi momen yang tak terlupakan sepanjang hidup saya. Saya sangat merekomendasikan buat pemuda lain untuk keluar dari rantai gajah yang selalu menganggap anak kampung. Jika kalian punya mimpi raih mimpi itu sampai dapat. Jangan menyerah apa pun yang terjadi. Saya ingin berterima kasih kepada diri saya dan semua orang yang saya kenal Terima kasih kepada Keluargaku tercinta dan bu Kurnianoen, Bapak Vittorio Dwison, Bang Ical, Kak Remiarere, Bpk. Junaidi Auly, Bang Hengky Yuliansyah, Bang M. Yaumal Ramadhan, Bang Theo dan bang Berry yang sudah mendukung untuk meraih impian saya.
Saya sangat bersyukur bisa mengenal dan mendapatkan relasi International puluhan negara yang akan berguna nanti di masa depan. Karena circle kehidupan yang akan menentukan masa depanmu nanti. Maka carilah circle orang besar kelak nanti akan menjadi orang besar. Harapan saya semoga semakin banyak pemuda Indonesia yang bisa Go International, dan bisa menginspirasi banyak orang untuk invest ke diri sendiri dan orang lain karena berbagi itu Indah.
See you in the future!
If you wanna contact me :
Instagram : Syanitrav
Whatshapp : +6283170190664
Discussion about this post