Lampung Geh, Bandar Lampung – Kata ‘jaksa’ sendiri merujuk pada kata ‘Dhyaksa’ yang diambil dari bahasa Sansekerta pada masa sebelum penjajahan. Dhyaksa adalah hakim yang bertugas menangani masalah peradilan pada sidang pengadilan.
Kejaksaan menjadi lembaga mandiri sejak 22 Juli 1960, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960. Sejak saat itu Kejaksaan RI dipisahkan dengan Departemen Kehakiman.
Setelah itu, tiap tanggal 22 Juli diperingati sebagai Hari Bhakti Adhyaksa atau Hari Kejaksaan.
Salah satu jaksa yang pernah menjadi pimpinan tertinggi atau Jaksa Agung Republik Indonesia (RI) ialah Muhammad Prasetyo. Seorang lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) tahun 1971.
Hakim Muhammad Prasetyo atau HM Prasetyo lahir pada 9 Mei 1947. Ia menjadi Jaksa Agung RI ke-23 periode 2014-2019. Ia dilantik Presiden Joko Widodo pada 20 November 2014.
Selanjutnya, Jabatan Jaksa Agung digantikan ST Burhanuddin untuk periode 2019-2024.
Ditunjuknya HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung, terhitung hampir satu bulan dari pelantikan Kabinet Kerja pada 27 Oktober 2014. Pada saat itu, Korps Adhyaksa dipimpin oleh Plt Jaksa Agung Andhi Nirwanto yang menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung.
Alumni FH Unila ini lama berkecimpung di bidang intelijen. Hingga akhirnya, menjabat eselon 1 di Kejagung dengan jabatan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) pada tahun 2005-2006. Sebelumnya ia jua pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI 2003-2005.
HM Prasetyo pernah menjadi jaksa di Lampung, daerah tempat awalnya ia belajar ilmu hukum. Kala itu, ia menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bumi, Lampung Utara, pada 1990-1992.
Berikut Karir seorang Jaksa lulusan FH Unila hingga menjadi Jaksa Agung.
- Kepala Bagian Keuangan dan Materil di Bengkulu Kejaksaan Agung RI (1973-1973)
- Kepala Bagian Personalia di Bengkulu Kejaksaan Agung RI (1973-1973)
- Kasi Barang Bukti dan Hasil Pendapatan Dinas Kejaksaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1975-1976)
- Bendaharawan Khusus/Penerimaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1976-1978)
- Kepala Seksi Penuntutan Irian Jaya Kejaksaan Agung RI (1978-1979)
- Pjs. Kasubbag Pembinaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1978-1978)
- Pjs. Kajari Wamena Kejaksaan Agung RI (1979-1980)
- Kepala Seksi Operasi di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1980)
- Kasubbag Pembinaan di Bekasi Kejaksaan Agung RI (1981-1984)
- Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jember Kejaksaan Agung RI (1984-1987)
- Kepala Seksi Intelijen di Jakarta Timur Kejaksaan Agung RI (1987-1988)
- Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jakarta Timur Kejaksaan Agung RI (1988-1990)
- Asisten Intelijen di Sumatra Barat Kejaksaan Agung RI (1990-1994)
- Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bumi Kejaksaan Agung RI (1990-1992)
- Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Kejaksaan Agung RI (1994-1995)
- Kasub Direktorat Pengamanan Sumber Daya Manusia Kejaksaan Agung RI (1995-1998)
- – Direktur Politik pada JAM Intelijen Kejaksaan Agung RI (1998-1999)
- Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kejaksaan Agung RI (1998-1998)
- Asisten Intelijen Sumatra Selatan Kejaksaan Agung RI (1998-1998)
- Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Kejaksaan Agung RI (1999-2000)
- Inspektur Kepegawaian dan Tugas Umum Pengawasan Kejaksaan Agung RI (2000-2003)
- Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI (2003-2005)
- Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI (2005-2006)
- Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung RI (2005-2006)
- Jaksa Agung Republik Indonesia (2014-2019)
—
Penulis: Bella Ibnaty Sardio
Editor: Astrid Wendiannisaa
Discussion about this post