Lampung Geh, Lampung Utara – Pada usia yang hampir menginjak 77 tahun sejak kemerdekaan Indonesia, ternyata masih ada sekolah yang nampak tak layak di Lampung Utara.
Bagaimana tidak, sebuah video menunjukkan bangunan SD yang nyaris roboh, bahkan atapnya yang terbuat dari asbes dan terpal yang tak bisa melindungi siswanya dari rintik air hujan. Dinding dari geribik bambu yang sudah koyak hingga mengurangi kenyamanan belajar.
Yakni, SD Negeri Haduyang Ratu Kecamatan Bungamayang, Lampung Utara. Sekolah yang memiliki enam kelas, tapi hanya memiliki empat ruang kelas. Bahkan, para guru harus menggunakan tempat teduh di bawah pohon sebagai kantor SD ini.
Toilet pun, tak ada. Para guru dan 76 siswa yang harus menggunakan toilet biasanya menumpang di masjid terdekat SD tersebut.
Sementara itu, Kepala SDN Haduyangratu, Rizal Karnain mengatakan, sekolah ini sudah tak layak sejak 2012. Padahal sampai saat ini masih dimanfaatkan untuk mendidik anak bangsa.
“Sejak tahun 2012, karena kita memang di sini ga punya gedung di sekolah yang lama (Dusun I) nggak ada siswa, di sana itu ada masalah juga dengan tanahnya. Jadi pindah kesini,” kata Rizal kepada awak media massa.
Bahkan, gedung yang kini menjadi sekolah tersebut dulunya merupakan Gedung Balai Dusun III Desa Haduyangratu.
“Pindah kesini (Dusun III) dengan numpang di gedung balai dusun. Tanah milik sekolah sudah dihibahkan sejak dua tahun,” jelasnya.
Mirisnya, aktivitas belajar mengajar di sekolah ini masih dikalahkan dengan terjadinya hujan. Pasalnya, atap asbes dan terpal tak bisa melindungi guru dan siswanya.
“Kalau hujan disuruh pulang,” ungkap Rizal.
Mengenai bantuan, Rizal mengatakan pernah mendapatkan satu ruangan dari pemerintah setempat pada tahun 2021.
“Bantuan satu ruangan tahun 2021, sangat tidak mencukupi. Yang diperlukan enam kelas dan satu kantor. Kantornya selama ini di bawah pohon atau di teras, kami ngumpul nya di situ,” katanya.
Sekolah juga sudah sering mengajukan perbaikan gedung sekolah. Namun, hingga kini kondisi tidak ada perubahan signifikan.
“Kalo mengajukan sudah sering proposal setiap tahun kami mengajukan proposal,” terangnya.
Rizal berharap, pemerintah setempat bisa memperhatikan SD Negeri Haduyang Ratu. Dimana, SD ini masih menjadi tempat belajar anak bangsa. (*)
—
Penulis: Bella Ibnaty Sardio
Editor: Astrid Wendiannisaa
Discussion about this post