
Lampung Geh, Bandar Lampung – Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung akan segera dibuka kembali untuk umum, setelah ditutup cukup lama sejak bulan Desember tahun 2021 lalu.
Meski belum diketahui secara pasti kapan dibukanya, namun konsep wisata di Taman Nasional Way Kambas nantinya akan berbeda dari sebelumnya.
Di mana tidak akan ada lagi aktivitas seperti atraksi gajah main bola ataupun wisatawan menunggangi gajah di wilayah konservasi tersebut.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan konsep wisata di Taman Nasional Way Kambas nantinya akan menjadi ekowisata atau wisata terbatas.
“Konsep di Taman Nasional Way Kambas sekarang berubah tidak ada lagi eksploitasi satwa di sana. Jadi satwa hanya bisa dinikmati keindahannya dan dinikmati kehidupannya, tetapi tidak disentuh dan dieksploitasi seperti di sirkus. Jadi tidak ada seperti itu lagi, kita nanti menjualnya tentang alam, keindahan dan lainnya,” kata Kadis Kehutanan Lampung, Yanyan Ruchyansyah dalam keterangannya.
Tak hanya itu, dijelaskan Yanyan, nantinya wisata di TNWK juga akan melibatkan masyarakat desa penyangga di sekitar TNWK.
“Kami telah melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan Balai TNWK dan empat desa penyangga membahas bagaimana konektivitas antara desa penyangga dengan taman nasional sehingga wisata itu bisa kembali dimanfaatkan,” jelasnya.
Dengan melibatkan masyarakat desa penyangga, diharapkan juga nantinya akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
“Jadi harapannya Taman Nasional Way Kambas sebagai salah satu ikon pariwisata di Lampung kalau dulu yang mengelola dari hanya taman nasional saja, masyarakat sekitar hanya berjualan di pinggir, sekarang mereka jadi pelaku pengelola wisata juga,” ungkapnya.
Yanyan menerangkan bahwa saat ini Balai TNWK dan desa penyangga maupun Dinas Kehutanan dan instansi terkait lainnya masih mematangkan konsep untuk pembukaan kembali wisata di TNWK.
“Ini masih dalam konsep, tetapi sudah ada kesiapan antara taman nasional dan desa penyangga. Kalau desa penyangga sebetulnya sudah berjalan mereka sudah jual paket walaupun tidak masuk dalam taman nasional, jadi di pinggiran taman nasional menyaksikan gajah beriringan, itu sudah ada paketnya mereka jual,” terangnya.
“Tetapi kita semua berharap bukan hanya melihat di pinggiran saja, tetapi bisa masuk ke dalam juga, namun dengan cara yang baik, konsepnya ecotourism jadi wisata terbatas,” sambungnya.
Lebih jauh Yanyan mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan tes tour sebagai kesiapan untuk di bukanya kembali Taman Nasional Way Kambas.
“Kami rencana mau tes tour ya, tetapi ini masih lihat tata waktu dan dukungannya, kami coba tes tour dikaitkan dengan festival wisata,” tandasnya. (Lih/Put)
Discussion about this post