Lampung Geh, Bandar Lampung – Kecelakaan beruntun yang diduga akibat kontainer mengalami rem blong di Jalan Ir Sutami, Bandar Lampung, menewaskan dua orang, Senin (30/5).
Sebelumnya, satu pengendara sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi BE 2361 AFI, Rio Wicaksono (29) tewas di lokasi kejadian akibat tabrakan dari kontainer tersebut. Kemudian, satu korban lain yakni penumpang sepeda motor Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi BE 3738 YK, Nuraini (23) meninggal di rumah sakit.
Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, AKP M Rohmawan mengatakan, kecelakaan beruntun itu melibatkan kontainer dengan nomor polisi K 8092 OB dari arah Way Gubak menuju Panjang, Senin (30/5) sekitar pukul 17.20 WIB.
“Diduga kontainer tak berfungsi dengan baik atau rem blong, kemudian menabrak tujuh kendaraan didepannya,” kata Rohmawan kepada Lampung Geh.
Rohmawan menjelaskan, ada tujuh kendaraan yang tertabrak kontainer tersebut.
“Enam motor dan satu mobil Toyota Etios,” imbuhnya.
Berikut 8 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Ir Sutami, Lampung.
- Kontainer nomor polisi K 8092 OB Sopir: Kamto (55) warga Lampung Selatan
- Sepeda motor Honda Beat nomor polisi BE 2361 AFI Pengendara: Rio Wicaksono (29) warga Kecamatan Way Kandis, Bandar Lampung
- Sepeda motor Yamaha Jupiter MX nomor polisi BE 3738 YK Pengendara: Ardi (48) warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung Penumpang: Nuraini (23) warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung
- Sepeda motor Yamaha Mio nomor polisi BE 5969 HR Pengendara: belum teridentifikasi
- Sepeda motor Honda Vario BE 5042 UP Pengendara: Fajar John (26) warga Pesawaran
- Sepeda motor Honda Vario tanpa plat Pengendara: Noval Oktaviansyah (19) warga Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung Penumpang: Dwi Wahyuni (39) warga Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung
- Sepeda motor Suzuki Spin nomor polisi BE 4324 DW Pengendara: Abdul (52) warga kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
- Mobil Toyota Etios nomor polisi BE 1297 UR Pengendara: Tugimin (63) warga Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung. (*)
—
Penulis: Bella Ibnaty Sardio
Editor: Astrid Wendiannisaa
Discussion about this post