Lampung Geh, Lampung Barat – Warga yang terkena dampak dari bencana alam berupa longsor yang terjadi di enam pemangku di Pekon Sidomulyo, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat, pada Kamis (9/3) lalu bertambah.
Pada hari ketiga operasi kemanusiaan dan tanggap darurat Sabtu (11/3), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat mendata ada sebanyak 741 kepala keluarga (KK) yang terdampak dan 255 KK mengungsi.
“Sampai dengan hari ketiga operasi tanggap darurat terdapat 24 titik pengungsian untuk menampung 255 KK. Untuk diketahui jumlah kepala keluarga di enam pemangku yang terdampak sejumlah 741 KK,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo dalam keterangannya.
Padang Priyo menjelaskan, tiga pemangku yang sempat terisolir akibat bencana longsor juga kini sudah bisa dievakuasi. Diketahui, hingga hari kedua, Jumat (10/3) pasca terjadinya longsor tiga pemangku yakni pemangku 7,8 dan pemangku 9 sempat terisolir.
“Alhamdulilah hari ketiga penanganan tanggap darurat akses utama jalan poros penghubung Sidomulyo-Tanjung Kurang sudah terbuka untuk lalu lintas orang dan barang menggunakan kendaraan motor. Tiga jembatan darurat penghubung pemangku 6-7 pemangku 7-8 dan pemangku 8-9 sudah selesai kita kerjakan dan mengatasi keterisolasian daerah tersebut,” jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini tim gabungan terus memastikan masyarakat yang terdampak mendapatkan pelayanan dasar yang memadai dan memastikan keselamatan jiwa masyarakat.
“Kami melakukan pendataan dan pemetaan area terdampak, membuat kantong-kantong pengungsian (titik kumpul aman) dan dapur umum untuk kebutuhan masyarakat, lalu mendistribusikan logistik,” tuturnya.
Pihaknya juga memastikan akan memperhatikan masyarakat terdampak terutama pada kelompok rentan yakni lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas serta memastikan logistik, makanan dan obat-obat kesehatan tercukupi. (Lih/Put)
Discussion about this post