
Lampung Geh, Lampung Barat – Polres Lampung Barat memberikan trauma healing kepada anak-anak korban terdampak bencana longsor yang terjadi di Pekon Sidomulyo, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat, pada Kamis (9/3) lalu.
Trauma healing diberikan agar psikologis anak-anak korban bencana longsor tidak larut dalam kesedihan dan trauma atas bencana yang mereka hadapi.
Anak-anak korban terdampak bencana longsor ini pun terlihat senang saat diajak bernyanyi oleh polisi wanita serta Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng dan jajarannya.

Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Padang Priyo Utomo menjelaskan, trauma healing yang diberikan oleh jajaran kepolisian sebagai bentuk upaya pemulihan atas musibah bencana longsor yang terjadi.
Selain memberikan trauma healing, tim gabungan juga memberikan pemulihan psikologis terhadap kelompok rentan.
“Upaya pemulihan psikologis kepada kelompok rentan selama dua hari telah dilakukan oleh Pemda Lampung Barat, dinkes/puskesmas, Polres Lampung Barat yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lampung Barat,” kata Kalak BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo, Minggu (12/3).
Menurutnya, selama tiga hari pasca longsor yang terjadi Kamis (9/3) lalu, tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi dan operasi kemanusiaan terhadap korban terdampak bencana.
“Selama tiga hari kami melakukan operasi kemanusian dan tanggap darurat untuk memastikan masyarakat terdampak mendapat pelayanan dasar yang memadai dan memastikan keselamatan jiwa masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, kata Padang Priyo, tim operasi keselamatan dan tanggap darurat secara bertahap akan melakukan upaya pemulihan.
“Untuk tanggap darurat tahap dua secara bertahap kami akan upayakan pemulihan,” kata dia.
Pihaknya juga memastikan untuk memberikan logistik baik berupa makanan maupun obat-obatan kepada korban terdampak bencana longsor.
Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat mendata hingga hari ketiga pasca terjadinya longsor, ada sebanyak 741 kepala keluarga (KK) dari enam pemangku yang terdampak dan 255 KK mengungsi. (Lih/Put)
Discussion about this post